Selasa, 26 Oktober 2010

Kelompok Ilmiah Remaja

Kelompok Ilmiah Remaja (disingkat KIR) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan karya ilmiah. KIR merupakan kegiatan ekstrakurikuler diSMP, SMA, SMK, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, maupun pondok pesantren. Ekstrakurikuler ini merupakan organisasi yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan, dan teknologi pada masa kini maupun masa yang akan datang.

Sejarah

Youth Science Club (disingkat YSC) awalnya dibentuk bagi remaja yang berusia 12-18 tahun oleh UNESCO pada tahun 1963, tetapi pada tahun 1970 batasan usia tersebut diubah menjadi 12-21 tahun. Di Indonesia, Youth Science Club dikenal dengan nama Kelompok Ilmiah Remaja yang terbentuk atas inisiatif remaja Indonesia itu sendiri. Pembentukannya diawali pada tahun 1969 saat koran Harian Berita Yudha membentuk Remaja Yudha Club (RYC). Selanjutnya, setelah difasilitasi oleh LIPI dan mengalami perkembangan, maka Remaja Yudha Club berubah menjadi Kelompok Ilmiah Remaja. Istilah ini masih digunakan hingga saat ini, dan masih aktif dilaksanakan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia.


Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan sikap ilmiah, kejujuran dalam gejala alam yang ditemui dalam dengan kepekaan yang tinggi berdasarkan metode yang sistematis, objektif, rasional, dan berprosedur. Sehingga kegiatan tersebut dapat memberikan kompetensi pengembangan diri dalam kehidupan.


Manfaat

Kelompok Ilmiah Remaja yang dikembangkan di sekolah mempunyai beberapa manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut:



Manfaat bagi siswa

  • Membangkitkan rasa keingintahuan terhadap fenomena alam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir terhadap fenomena-fenomena alam.
  • Meningkatkan kreativitas yang menumbuhkan kemampuan berkreasi dan daya kritis.
  • Menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Meningkatkan keterampilan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Meningkatkan minat membaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi.
  • Memperluas wawasan dan kemampuan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat, dan presentasi ilmiah.
  • Memperkenalkan cara-cara berorganisasi secara formal.
  • Sebagai wahana untuk menempa kedewasaan sikap dan kepribadian.
  • Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, percaya diri, toleransi, kreatif, kritis, dan skeptis.
  • Sebagai ajang uji coba prestasi dan prestise.
  • Membuka kesempatan untuk mendapat prioritas melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas.



Manfaat bagi guru

  • Menambah wawasan ilmu pengetahuan secara luas.
  • Menambah pengetahuan dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
  • Meningkatkan minat membaca dan rasa keingintahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Mengenal perkembangan sikap dan kepribadian siswa lebih mendalam.
  • Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup.



Manfaat bagi sekolah

  • Memberikan nilai tambah dan keunggulan kompetitif bagi sekolah.
  • Meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan dan pengembangan sekolah.
  • Memeperluas hubungan kerjasama dengan instansi lainnya.
  • Meningkatkan situasi dan kondisi sekolah yang kondusif dalam belajar.
  • Menambah fungsi sekolah sebagai tempat pengembangan riset atau penelitian.


Pranala luar

Sabtu, 16 Oktober 2010

Mengap Terjadi hujan Meteor

Oleh: Muhamad Yusuf, ST






Tahukah anda, di saat anda terlelap malam tadi, bumi kita kejatuhan ribuan meteor? Fenomena itu sangat indah. Kilatan cahaya menghiasi langit malam, meluncur cepat ke Bumi

Bagi yang tak sempat menyaksikannya, tak usah menyesal, karena bulan depan akan ada fenomena serupa.

Peristiwa yang dikenal para astronom sebagai meteor shower itu merupakan gejala alam yang lumrah. Tak ada hal yang mistis yang melingkupi fenomena ini seperti dalam legenda-legenda kuno. Bahkan, imajinasi-imajinasi "heboh" ala Hollywood seperti meteor besar yang menghancurkan Bumi pun tidak terjadi. Sepanjang 18 - 23 Oktober 2008 memang menjadi momentum hujan meteor orionid.

Menurut Dr. Thomas Djamaluddin, Peneliti Bidang Matahri dan Lingkungan Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), hujan meteor kali ini merupakan peristiwa biasa. "Untuk kasus hujan meteor orionid bahkan terjadi dua kali setahun, yakni pada Mei dan Oktober," urai Thomas.








Hal yang sam juga diungkapkan Dr. Moedji Rahardjo, astronom dari Kelompok Keahlian Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut dia, momentum hujan meteor sifatnya regular. "Ada pola-pola tertentu pada kemunculan hujan meteor. Hanya saja terkadang pola-pola itu tidak mudah dilihat," ungkapnya

Hujan Meteor memang tercatat telah berkali-kali terjadi dan diamati oleh banyak pihak. Bahkan, sebenarnya "serbuan" meteor ke Bumi berat totalnya dapat mencapai jumlah ribuan ton pertahunnya. "Dalam setahun, meteor yang masuk ke lapisan Bumi dapat mencapai 25 ribu ton. Jumlah itu termasuk hujan meteor yang terlihat dan tidak terlihat," ujar Thomas lagi.

Rabu, 06 Oktober 2010

Soal-soal Olimpiade Astronomi

Berikut ini kami sajikan soal seleksi olimpiade astronomi. Adapun contoh-contoh soal dari file yang bisa anda download adalah seperti dibawah ini:

1. Pada saat oposisi Bumi- Planet dan Matahari mendekati satu garis lurus, konfigurasinya adalah:
a. Planet – Bumi – Matahari
b. Bumi – Planet – Matahari
c. Planet – Matahari – Bumi
d. Matahari – Planet – Bumi
e. Tidak ada yang benar

2. Pada saat konjungsi Bumi-Planet dan Matahari mendekati satu garis lahir lurus, konfigurasinya adalah;
a. Planet – Bumi – Matahari
b. Bumi – Planet – Matahari
c. Planet – Matahari – Bumi
d. Matahari – Planet – Bumi
e. Tidak ada yang benar


3. Jika setengah sumbu panjang dan eksentrisitas planet Mars adalah a = 1,52 dan e = 0,09 sedangkan untuk Bumi a = 1 SA dan e = 0,017. Kecerlangan maksimum Mars pada saat oposisi, terjadi ketika jaraknya dari Bumi pada saat itu;
a. 0,37 SA
b. 0,27 SA
c. 0,32 SA
d. 0,40 SA
e. 0,50 SA

ESSAY:
2.) Sebuah asteroid ketika berada di perihelium menerima fluks dari mataharisebesar F0 ketika di aphelium ia menerima sebesar 0,5 F0. Orbit asteroidmempunyai setengah sumbu pendek b = 1,3 SA. Pertanyaannya;
a) berapakah periode asteroid ini
b) ketika di aphelium berapakah kecepatan lepas asteroid ini ?

Terdapat 2 file soal seleksi olimpiade astronomi, satu berbentuk Word Documentdan satu lagi dalam versi PDF.

Download soal olimpiade pada link dibawah ini:

» Download Link I (ziddu.com)
» Download Link II (myfilehost.us)

Kumpulan soal olimpiade astronomi ini bersumber dari 4shared.com